THE BEST QUALITY FIRE HYDRANT EQUIPMENT
Sekarang ini sudah banyak orang yang menggunakan alat untuk memproteksi aset mereka dari kebakaran. Sebut saja alat pemadam api ringan yang sudah bisa ditemukan di mana-mana. Ada lagi alat pemadam api bernama fire hydrant yang juga sering Anda temui di bangunan-bangunan besar. Meski sudah sering ditemui, namun rupa-rupanya masih banyak yang belum tahu tentang definisi dari fire hydrant. Maka dari itu, dalam artikel ini akan dibahas apa itu definisi dari komponen pemadam kebakaran ini bagi Anda.
Fire hydrant adalah sebuah sistem pemadam kebakaran yang berfungsi sebagai terminal air yang akan memadamkan api jika terjadi kebakaran. Alat pemadam api ini terdiri dari berbagai komponen yaitu reservoir, jaringan pipa hisap, fire pump, pipa distribusi, dan komponen-komponen output.
Karena sistemnya yang berbasis air, maka dari itu air harus selalu tersedia. Hal ini dimaksudkan untuk berjaga-jaga jika suatu saat terjadi kebakaran. Agar sumber air untuk memadamkan api selalu ada dan dapat memenuhi pasokan saat terjadi kebakaran secara maksimal.
Apakah fire hydrant wajib? Instalasi yang dilakukan pada fire hydrant wajib dimiliki oleh sebuah gedung atau bangunan agar terproteksi dari kebakaran yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Terutama jika bangunan tersebut rawan mengalami kebakaran. Dengan memiliki fire hydrant, maka terjadinya kebakaran besar bisa dicegah.
5 Komponen Utama Pada sistem Fire Hydrant System :
Fire hydrant system merupakan sistem pemadam kebakaran yang terdiri dari berbagai komponen. Setiap komponen fire hydrant memiliki fungsi tersendiri dan bekerjasama untuk menjalankan fungsi hydrant. Ada 5 komponen utama pada fire hydrant system. Apa saja komponen tersebut?
1. Reservoir/Ground Tank.
1. Water Storage Tank.
Dari mana sumber air hydrant ? Sumber air hydrant pemadam kebakaran berasal dari ground tank atau water reservoir. Komponen hydrant ini berfungsi untuk menampung sejumlah air yang nantinya dibutuhkan untuk memadamkan api ika terjadi kebakaran.
Dikarenakan pemadaman api itu tidak mudah, apalagi jika sudah membesar, maka dari itu fire hydrant membutuhkan pasokan air dengan tekanan yang tinggi. Dalam pemadaman api, setidaknya tim Damkar membutuhkan minimal 250 galon air atau sekitar 9.000 liter air untuk per menit saat penyemprotan.
2. Hydrant Pump.
Hydrant pump adalah pompa yang terdapat pada sistem hydrant dan memiliki fungsi untuk memompa air dari reservoir yang telah dipasang. Kemudian, air yang disedot akan diarahkan menuju jaringan hydrant. Ada beberapa jenis pompa pemadam kebakaran, yaitu jockey pump, electric pump, dan diesel pump.
Pompa hydrant akan membawa air bertekanan menuju ke jaringan distribusi hydrant dan sampai ke hydrant pilar. Lalu, berapa tekanan air hydrant? Setting tekanan hydrant pump menurut standar adalah sebagai berikut:
- Pompa Elektrik : 4~8 bar atau 4~10 bar
- Pompa Diesel : 3~8 bar atau 3~10 bar
- Pompa Jockey : 6~8 bar atau 8~10 bar
3. Pipa Hydrant.
Jaringan perpipaan hydrant merupakan sejumlah perlengkapan pipa yang memiliki beragam diameter. Sistem jaringan pipa inilah yang berfungsi untuk mengalirkan media air dari water reservoir menuju ke jaringan output, seperti hydrant pillar.
4. Hydrant Pillar.
Hydrant pillar merupakan sebuah jaringan output dalam rangkaian sistem distribusi air. Jadi, setelah air dipompa dari reservoir akan langsung diarahkan ke hydrant pillar. Baru setelah itu, air bisa disambungkan ke selang pemadam kebakaran untuk memadamkan api.
5. Hydrant Box.
Hydrant box adalah kotak yang berbentuk seperti lemari yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat pemadam kebakaran. Fungsi hydrant box adalah agar peralatan yang ada di dalamnya aman dan tidak rusak. Selain itu, juga akan memudahkan petugas supaya tidak kesulitan dalam mencari peralatan pemadam.
Cara Menggunakan Fire Hydrant untuk Memadamkan Kebakaran :
- Commando: tugasnya memberikan komando untuk seluruh anggota tim.
- Nozzleman: mengarahkan nozzle hydrant ke titik api dan berada di bagian terdepan untuk memadamkan kebakaran.
- Pumpman: orang yang tugasnya standby di ruang pompa hydrant untuk mempersiapkan dan melakukan tindakan yang diperlukan terhadap pompa.
- Hoseman: bertugas menyiapkan serta menggulung fire hose atau selang pemadam kebakaran.
- Valveman: membuka bagian air yang berada di bagian hydrant pillar.
- Support: bertugas membersihkan tempat terjadinya kebakaran agar lebih mudah dilewati oleh petugas.
Pemakaian fire hydrant harus sesuai prosedur agar api bisa padam lebih cepat dan tidak menimbulkan kerugian materi maupun korban jiwa. Tata cara menggunakan fire hydrant untuk memadamkan api kebakaran adalah sebagai berikut:
- Angkat fire hose menuju ke lokasi yang dekat dengan titik kebakaran. Jika terlalu berat, maka cukup dengan melemparkannya saja ke area yang dekat titik api.
- Pastikan posisi selang sudah benar, tidak terbelit-belit agar air bisa mengalir dengan lancar.
- Jika ukuran fire hose atau selang kurang panjang, silahkan tambahkan dengan selang lainnya.
- Sambungkan pangkal selang dengan hydrant pillar. Apabila menggunakan sumber air dari hydrant valve di box hydrant, maka selang bisa langsung ditarik ke dekat api tanpa melu menyambungkannya.
- Pegang nozzle secara kuat dan arahkan ke titik api.
- Beri kode kepada pihak operator jika sudah siap.
- Buka keran hydrant secara perlahan sampai terbuka sempurna.
- Arahkan air yang keluar dari nozzle ke titik kebakaran sampai api padam.
Alasan Warna Perlengkapan Hydrant Selalu Merah :
Anda sadar tidak, sih? Jika kebanyakan fire hydrant yang sering dipasang di Indonesia di cat dengan warna merah mencolok? Baik pada unitnya dan area di sekitarnya. Apa maksud warna merah pada fire hydrant? Apakah ada warna lain? Simak penjelasan berikut.
Jika kita lihat dari standar NFPA (National Fire Protection Association), ada beberapa warna pada hydrant pemadam kebakaran, seperti:
- Warna Merah. Biasanya digunakan sebagai tanda bahwa hydrant memiliki laju aliran air bertekanan dibawah 500 GPM (Gallons per minute).
- Warna Orange. Menandakan bahwa fire hydrant memiliki laju aliran air antara 500-999 GPM.
- Warna Hijau. Menunjukkan bahwa hydrant pemadam kebakaran ini memiliki laju alir antara 1000-1499 GPM.
- Warna Biru. Untuk menandakan bahwa fire hydrant tersebut memiliki laju aliran di atas 1.500 GPM.
Lalu, di Indonesia sendiri menggunakan warna apa? Nah, untuk pewarnaan pipanya disesuaikan dengan standar SNI 19-3778-1995 yang berpacu pada Australian Standard Colour AS 2700 – 1985, yaitu warna merah.
Kemudian untuk pewarnaan material lain, seperti hydrant box tidak memiliki peraturan yang spesifik. Selain itu, warna merah ini dimaksudkan untuk membuat perhatian orang saat terjadi kebakaran. Sehingga semua orang bisa sangat cepat untuk mencari dan mengaksesnya saat terjadi kebakaran.
Nah, setelah Anda mengetahui definisi tentang fire hydrant dan betapa penting komponen-komponennya. Ada baiknya jika ingin memasang alat pemadam api ini pada area bangunan milik Anda, harus menggunakan kontraktor dan penyedia yang terpercaya dan berkualitas.
Anda bisa mempercayakan kepada kami untuk melakukan alat pemadap fire hydrant di lokasi yang ingin diproteksi. Kami merupakan kontraktor terpercaya yang sudah berpengalaman. Hubungi kami untuk mendapatkan informasi lebih lengkap!